Ini Penilaian Sandiaga Uno Soal Kota Banda Aceh

waktu baca 3 menit
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, memperlihatkan produk UMKM Aceh. (Foto: Humas Pemko Banda Aceh)
banner 72x960

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku siap mendukung pengembangan wisata halal di Banda Aceh.

Pernyataan Sandiaga Uno itu disampaikan di Balai Kota, Minggu, 2 Mei 2021, saat mengisi diskusi pengembangan pariwisata Aceh sebagai destinasi wisata halal di Aula Mawardy Nurdin, Balai Kota Banda Aceh.

Kata Sandiaga Uno, Kota Banda Aceh kaya potensi wisata. Ia telah melihat potensi tersebut.

Katanya, potensi wisata yang dimiliki Banda Aceh sebut harus dikemas semaksimal mungkin untuk pengembangan wisata halal.

Ia memastikan Kemenparekraf akan mendukung pengembangan wisata halal Banda Aceh.

Sandiaga Uno mengatakan ada beberapa program khusus antara Kemenparekraf dengan Pemeritah Kota (Pemko) Banda Aceh.

“Nanti ada tiga program khusus dengan Pemko Banda Aceh, yakni berkaitan dengan event, peningkatan SDM ekonomi kreatif dan pengembangan destinasi,” ungkap alumni Wichita State University di Kansas, Amerika ini.

Terkait dengan SDM, ia mengatakan akan menawarkan SDM terbaik yang dimiliki Banda Aceh dan Aceh untuk dikirim ke Politeknik Pariwisata (Poltekpar).

“Ada Poltek di Bali, Palembang dan Bandung. Dan lulusan-lulusan Poltek yang kita kelola ini jadi incaran pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata. Tentunya nanti kita akan lakukan penyandingan daripada program sehingga penyiapan daripada SDM ini bisa secara terukur akan kita tingkatkat,” kata Sandiaga Uno.

5 wisata religi di Banda Aceh

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dalam sambutannya berharap dukungan Kemenparekraf dalam rangka memajukan pariwisata di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.

Sejalan dengan konsep wisata halal yang kini digaungkan Kemenparekraf, kata Aminullah memiliki sejumlah wisata favorit yang kerap menjadi incaran wisatawan domestik maupun mancanegara.

Kelimanya adalah wisata religi, budaya dan sejarah, edukasi tsunami, alam, dan wisata kuliner. Kelima destinasi wisata tersebut terbukti mampu menarik minat wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia dan Singapura.

“Pada 2019, kita berhasil tingkatkan kunjungan wisata hingga 500 ribu lebih wisatawan. Naik signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Per tahunnya ada kenaikan hingga 200 ribu wisatawan,” ungkap Aminullah.

Namun, lanjut dia, saat pandemi kunjungan wisata ke ‘Kota Gemilang’ menurun drastis. Persentase penurunan hingga 65%.

Pandemi Covid-19 sangat berdampak signifikan bagi para pelaku pariwisata di Banda Aceh dan tempat-tempat kuliner.

“Namun di awal 2021, Banda Aceh telah menerima wisatawan lokal maupun domestik nusantara. Perkembangan di Awal 2021, pariwisata Banda Aceh sudah bangkit kembali, terutama untuk wisatawan domestik nusantara dan lokal atau warga Aceh sendiri,” kata Aminullah.

Meski pandemi belum berakhir, pihaknya terus berupaya berinovasi agar UMKM tetap berdaya meski kunjungan wisata menurun. Karena tantangan terbesar salah-satunya adalah pemasaran.

“Ketika pariwisata lesu maka akan berdampak pada pelaku UMKM yang di Banda Aceh jumlahnya mencapai 15.107 unit,” ucapnya.

Saat ini, Pemko Banda Aceh sedang menata kawasan Pantai Ulee Lheue untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata lengkap dengan sarana pendukung seperti fasilitas ibadah yang direncanakan akan dibangun miniatur dari Masjid Baiturrahman.

Kemudian di Ulee Lheue juga sudah dilengkapi dengan Ulee Lheue Park yang menyediakan aneka kuliner khas Aceh, ditambah taman bermain bagi anak.

Kemudian di kawasan Gampong Pande, Pemko juga akan mengembangkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata sejarah, di mana di kawasan tersebut terbentuknya peradaban Islam di Aceh pada abad ke 13.

Ia pun mengusulkan kepada Menteri Sandiaga Uno untuk mendukung proses revitalisasi kedua kawasan tersebut.

UMKM Banda Aceh

Dalam kesempatan ini, Sandiaga Uno pun mengapresiasi produk-produk lokal Banda Aceh.

Sandiaga Uno menilai produk-produk lokal UMKM Banda Aceh memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan produk impor.

“Saya yakin di antara pelaku UMKM di sini, akan ada 4 hingga 5 orang yang akan maju dan menjadi pengusaha berskala nasional,” kata Sandiaga Uno saat melihat langsung produk-produk lokal Banda Aceh karya dari pelaku UMKM yang dipamerkan di Balai Kota.

“Suatu saat, produk Minyeuk Pret (produk parfum lokal Aceh) akan mampu merebut pasar dari parfum impor,” ujarnya optimis. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *