HMI Sigli Terbitkan Buku Saku untuk Penguatan Intelektual Kader
Theacehpost.com | SIGLI – Empat pekan sebelum dilantik sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sigli, Mohan Dinata bersama rekannya merumuskan buku saku bagi para kader organisasi tersebut.
Peluncuran buku ini digelar bersamaan dengan pelantikan yang berlangsung Rabu malam, 22 Desember lalu. Mohan menjelaskan, buku 400 halaman ini memuat pedoman bagi setiap kader dalam menempuh berbagai jenjang keorganisasian HMI.
Mohan menjelaskan, buku ini berisi wawasan terkait sejarah peradaban islam serta rekam jejak HMI. Yang tak kalah penting, kata dia, buku saku ini juga memuat materi Basic Demand Indonesia (BDI).
Untuk diketahui, BDI berisi naskah akademik perjuangan HMI yang disahkan saat kongres ke-29 di Pekanbaru, Riau pada 2015 lalu.
“Buku ini kita harapkan jadi acuan serta persiapan dalam mengikuti setiap jenjang ke-HMI-an,” kata Mohan Dinata, Sabtu 25 Desember 2021.
Mengenai kondisi internal organisasi itu sendiri, Mohan usai terpilih sebagai ketua menyatakan keinginannya agar Badan Pengelola Latihan HMI Cabang Sigli meningkatkan fungsinya sebagai laboratorium kader.
“BPL bisa memanfaatkan buku saku ini untuk mengasah intelektual kader,” kata Mohan.
Kabid Pemberdayaan Anggota HMI Sigli, Wanda Rahmatullah mengaku sempat terkejut dengan buku saku tersebut, yang diluncurkan tepat di hari pelantikan. Ia mengapresiasi upaya Mohan Dinata yang menginginkan buku ini jadi acuan untuk pengaderan HMI yang lebih berkualitas ke depannya.
Hal serupa ditanggapi Ketua BPL, Muliadi. Kata dia, buku saku itu sangat layak dikonsumsi oleh kader HMI Aceh maupun HMI se-nusantara.
Bahkan menurutnya, buku itu dapat menjawab keresahan yang pernah tertuang dalam buku otokritik berjudul ‘Bubarkan HMI?’ karya Sekum Badko HMI Aceh, Zulfata. Di antaranya, dorongan untuk menerapkan kualitas insan cita bagi para kader.
“Dalam buku saku ini dijelaskan materi-materi wajib kader HMI di setiap jenjang pengaderan yang harus dikuasai, saya pikir, ini akan menjawab keresahan Kanda Zulfata,” ujar Muliadi singkat.[]
