Halo Pemerintah! Warga Pahlawan Aceh Tamiang Butuh Jembatan Permanen

waktu baca 2 menit
Datok Penghulu Kampung Pahlawan, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, Muhammad Saleh menunjuk jembatan berkonstruksi kayu usai diperbaiki warga setempat secara swadaya, Rabu, 28 Juli 2022. (Saiful Alam/Theacehpost.com).
banner 72x960

Theacehpost.com | ACEH TAMIANG – Kondisi bangunan jembatan di Dusun Jaya, Kampung Pahlawan, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, sangat memprihatinkan dan rawan kecelakaan.

Apalagi, mobilitas masyarakat pengguna jembatan tersebut cukup tinggi dan kerap dimanfaatkan siswa saban hari untuk menuntut ilmu.

Datok Penghulu Kampung Pahlawan, Muhammad Saleh, menuturkan jembatan berkonstruksi kayu itu dibangun pada tahun 2013.

Pada tahun 2020, kondisi bangunan jembatan tersebut sempat rusak dan tidak bisa dilalui masyarakat.

“Sejak saat itu, masyarakat terus berswadaya melakukan perbaikan. Namun tidak dapat bertahan lama, sebab perbaikan yang dilakukan hanya sebatas mengganti lantai dengan papan bekas,” kata Saleh kepada Theacehpost.com, Rabu, 28 Juli 2022.


Kondisi bangunan jembatan di Dusun Jaya, Kampung Pahlawan Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, rusak parah sekitar sebulan yang lalu. (Foto: Dok. M Saleh)

Saleh mengatakan, jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat. Oleh karena itu, dia berharap kepada pemerintah agar merenovasi jembatan itu secara permanen.

“Kami harap Pemkab Aceh Tamiang mendengarkan keluhan masyarakat ini, dengan membangun jembatan permanen agar tidak mengganggu sektor perekonomian masyarakat,” pintanya.


Kondisi bangunan jembatan berkonstruksi kayu di Dusun Jaya, Kampung Pahlawan Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Tamiang, sesudah diperbaiki warga setempat secara swadaya, Rabu, 28 Juli 2022. (Saiful Alam/Theacehpost.com).

Amatan Theacehpost.com, material bangunan sarana penghubung itu terbuat dari papan bekas dan sangat rentan menimbulkan kecelakaan.

Jembatan tersebut juga dipergunakan sebagai akses warga menuju pusat Kecamatan Badar Mulia, Aceh Tamiang, untuk mengangkut hasil pertanian dan perikanan. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *