Habiskan Rp15 Miliar, Bangunan Pasar di Banda Sakti Mulai Retak

waktu baca 2 menit
Kondisi bangunan Pasar Rakyat Terpadu di Gampong Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe yang mulai retak di beberapa sisinya. [Dok. Dayat]

Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – Bangunan Pasar Rakyat Terpadu di Gampong Ujung Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe kondisinya rusak berat sebelum ditempati.

Bangunan yang pengerjaannya didanai APBN tahun jamak senilai Rp15,9 miliar itu rusak berat, kendati baru rampung dua tahun lalu.

Amatan Theacehpost.com, kondisi pasar tersebut kini mengalami retak di bagian dinding dan beberapa sisi lainnya. Selain itu, bagian plafon bangunan juga dalam keadaan rusak berat.

Lainnya, juga tampak retakan di bagian pondasi bangunan. Diduga pada saat pengerjaan pondasi, tanah timbun di sekitar lokasi masih dalam keadaan labil. Sehingga seiring waktu terjadi penurunan pada bagian pondasi itu.

Seorang pedagang ikan warga Desa Panggoi, Muara Dua, Murdani mengeluhkan buruknya kondisi bangunan itu yang menurutnya terlalu berisiko untuk ditempati.

banner 72x960

“Kalau untuk plafon yang lepas mungkin bisa saja ulah orang yang tak bertanggung jawab. Tapi kalau retakan dinding dan kios gimana? Maka ini harus ada kajian ulang,” ucapnya.

Dia menyebutkan, apabila dinas terkait tetap merelokasi seluruh pedagang ke pasar tersebut, itu sama saja dengan mencelakai pedagang. Karena itu mereka ogah menempati pasar tersebut sebelum ada jaminan dari pihak pengelola.

“Misalnya jadi pindah kami ke situ itu kan macam bunuh diri. Bangunannya saja cuma tunggu ambruk,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Ramli kepada Theacehpost.com, Kamis 6 Januari 2022 mengaku pasar itu bukan lagi tanggung jawabnya, lantaran aset tersebut sudah diserahkan ke PT Pembangunan Lhokseumawe (PTPL).

“Coba dikonfirmasi dahulu ya ke PTPL, karena aset tersebut sudah di serahkan ke PTPL dek, tks,” ungkapnya via pesan WhatsApp.

Direktur Utama PTPL, Abdul Gani saat dikonfirmasi via WhatsApp membenarkan masalah pasar induk ini sudah diserahkan ke perusahaan daerah. Namun mereka belum bisa menindaklanjuti persoalan itu, karena berdalih bangunannya baru diserahterimakan September 2021 lalu.

“Pada tahun 2022 ini, rencananya keberadaan pasar ini bakal memberikan peluang bagi pelaku UKM, tapi dengan kondisi bangunan yang sudah rusak, jadi harus kita perbaiki dulu,” jelas Abdul Gani.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *