Gubernur Aceh: Masjid Giok Cocok Jadi Pusat Kebudayaan Islam

waktu baca 2 menit
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, didampingi Istri, Dyah Erti Idawati, Bupati Nagan Raya, Jamin Idham beserta istri dan Dandim 0106 Nagan Raya meninjau pembangunan Masjid Giok, Nagan Raya, Jumat. (Foto: Humas Aceh)
banner 72x960

Theacehpost.com | NAGAN RAYA – Masjid Agung Baitul A’la atau Masjid Agung Nagan Raya, yang lebih dikenal sebagai Masjid Batu Giok, di ibu kota Kabupaten Nagan Raya, sangat cocok menjadi Pusat Kebudayaan Islam.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat berkunjung ke masjid yang letaknya di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, Jumat, 1 Januari 2021.

Masjid dua lantai ini dibangun dengan konsep yang cukup unik. Seluruh luas lantainya dari batu giok yang dibentuk laksana marmer.

Selain pada lantai, batu giok juga disemat pada tiang, bagian tertentu dinding masjid,  kubah, menara dan pada sejumlah ornamen masjid lainnya. Hawa sejuk langsung menjalar ketika telapak kaki bertumpu di lantai masjid nan unik dan langka itu.

Gubernur menaruh harapan agar ‘Masjid  Giok’ tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah semata, melainkan dapat menjadi pusat kebudayaan Islam di Aceh, khususnya di Kabupaten Nagan Raya.

Di Masjid Giok itu, lanjut Nova, harus dilengkapi dengan fasilitas pendidikan, museum Alquran dan buku-buku pengetahuan serta sejarah Islam.

“Masjid Giok berpotensi menjadi pusat kebudayaan Islam, bukan hanya sebagai tempat shalat. Pusat kebudayaan itu termasuk pusat pendidikan, ada museum Alquran,” ujar Nova.

Selain itu, Masjid Agung ini juga diharapkan menjadi destinasi wisata ziarah. Keindahan dan keunikan masjid ini diyakini akan menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun luar negeri.

“Dan sekarang plus menjadi destinasi wisata ziarah. Artinya orang bisa menikmati keindahan masjid, keindahan batu giok dan juga bisa shalat di sini,” ujar Gubernur.

Sementara itu, Gubernur Nova juga menjelaskan, pembangunan Masjid ini membutuhkan total anggaran sebesar Rp173 miliar. Dari angka itu, Rp108 miliar sudah digunakan. Ditambah lagi Rp20 miliar anggaran yang dicairkan pada 2020. Jadi, sisa dana yang dibutuhkan untuk merampungkan masjid ini adalah Rp45 Miliar.

“Saya bersama bupati akan memikirkan jalan keluar untuk menyelesaikan pembangunannya karena butuh anggaran kira-kira Rp45 miliar lagi dan itu kita upayakan selambat-lambatnya akhir 2022 InsyaAllah sudah terselesaikan sehingga bisa digunakan oleh jemaah,” ujarnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *