Diwarnai Perdebatan Panas, Konferensi PWI Pidie Berakhir tanpa Lahirkan Ketua Baru

waktu baca 3 menit
Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman mengarahkan kedua calon Ketua PWI Pidie, Firman (tengah) dan Muhammad Riza (kanan) sebelum keduanya memasuki tahap pemilihan. Firman dan Boim mengumumkan mereka sama-sama maju sebagai calon ketua. Karena tak tercapai kesepakatan (aklamasi berdasarkan musyawarah) akhirnya pemilihan calon Ketua PWI Pidie ditunda selama enam bulan.


Theacehpost.com | SIGLI – Konferensi VI PWI Pidie yang berlangsung di Oproom Setdakab Pidie di Sigli, Selasa, 12 Oktober 2021 berakhir tanpa melahirkan ketua baru karena tidak tercapai kesepakatan secara musyawarah (aklamasi).

Pimpinan sidang Konferensi VI PWI Pidie—berdasarkan arahan Ketua PWI Aceh—ditunda minimal enam bulan sampai kedua kubu yang selama ini bergesekan bisa menemukan kesepakatan untuk menentukan sosok ketua yang bisa diterima semua anggota.

Alot di LPJ

Sebelum proses pemilihan Ketua PWI Pidie periode 2021-2024, terlebih dahulu pengurus periode 2018-2021 yang diketuai Idris Ismail menyampaikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) masa kepengurusan yang sudah berjalan.

Idris Ismail yang akrab disapa Abu Rih memaparkan pertanggungjawaban keuangan pada masa kepemimpiannya.

banner 72x960

LPJ yang dipaparkan Abu Rih memicu tanggapan dari forum konferensi yang menyebutkan LPJ bukan hanya sebatas keuangan tetapi berbagai program lainnya pada periode kepemimpinan yang sudah berjalan perlu juga dilaporkan.

Menanggapi itu, Abu Rih mengakui ada sisi-sisi lemah selama periode kepemimpinannya, namun dia telah bekerja secara maksimal sesuai kemampuan di tengah berbagai ‘gesekan’ secara internal.

Proses sidang pleno penyampaian LPJ dan pandangan umum peserta berlangsung alot selama hampir dua jam.

Sidang pada sesi ini, sebagaimana pemantauan Theacehpost.com berubah layaknya ‘penyidangan’ terhadap pengurus periode 2018-2021.

Akhirnya pada pukul 15.45 WIB pimpinan sidang, Iranda Novandi menutup sesi penyampaian dan tanggapan terhadap LPJ 2018-2021.

Sebelum diputuskan menerima atau menolak LPJ 2018-2021,  pimpinan sidang mempersilakan Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman menyampaikan arahan.

“Saya berharap PWI Pidie bisa rekonsiliasi menuju ke perbaikan ke depan. Berbagai persoalan yang terjadi hendaknya menjadi pengalaman untuk menata organisasi menjadi lebih baik,” pesan Tarmilin.

Selanjutnya pimpinan sidang menanyakan apakah berbagai persoalan yang terjadi selam ini bisa diselesaikan dengan semangat rekonsiliasi, dijawab bisa oleh forum.

Pertanyaan berikutnya, apakah forum menerima LPJ Pengurus PWI Pidie periode 2018-2021, langsung dijawab terima.

Pada akhir sesi, pimpinan sidang menerima penyerahan dokumen dari pengurus 2018-2021 sekaligus mendemisionerkan ‘kabinet’ Abu Rih.

Gagal lahirkan ketua baru

Ba’da ashar, pimpinan sidang melanjutkan persidangan dengan agenda  pemilihan ketua.

Berdasarkan ketentuan tatib, forum mengajukan bakal calon (balon) dan terjaring dua balon ketua, yaitu Firman dari media Berita Kini dan Muhammad Riza (Boim) wartawan Harian Waspada. Keduanya ditetapkan sebagai calon Ketua PWI Pidie periode 2021-2024.

Sebelum pemilihan, pimpinan sidang mengarahkan kedua calon bermusyawarah dengan didampingi Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman.

Hasil musyawarah, kedua calon sepakat sama-sama maju. Namun, karena pimpinan sidang dan Ketua PWI Aceh menilai masih ada riak-riak yang akan muncul—karena tidak tercapai kesepakatan secara aklamasi (musyawarah) maka diputuskan menunda pemilihan ketua.

“Selama penundaan ini, kepengurusan PWI Pidie diambil alih oleh Pengurus PWI Aceh, karena kepengurusan PWI Pidie periode 2018-2021 sudah demisioner,” kata Pimpinan Sidang, Iranda Novandi diperkuat oleh Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman dalam pidato penutupan. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *