Disdik Aceh Luncurkan Pembelajaran Kelas Jauh di Aceh Tengah untuk Pemerataan Pendidikan

waktu baca 3 menit
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, meluncurkan program Jalur Pembelajaran Kelas Jauh, Kemukiman Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, di SMA Negeri 19 Takengon, Senin, 2 Agustus 2021. (Foto: Disdik Aceh)

Theacehpost.com | TAKENGON – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan membuka pelaksanaan jalur pembelajaran kelas jauh guna memajukan dan melakukan pemerataan pendidikan hingga ke daerah pelosok di Aceh.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri,meluncurkan program Jalur Pembelajaran Kelas Jauh, Kemukiman Pameu, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah, di SMA Negeri 19 Takengon, Senin, 2 Agustus 2021.

“Jangan lagi ada anak-anak kita yang tidak melanjutkan sekolahnya, hanya karena faktor ekonomi. Pemerintah telah mengupayakan berbagai cara agar angka putus sekolah di Aceh dapat teratasi. Minimal mampu menamatkan pendidikan hingga jenjang SMA,” ujar Alhudri.

Ia juga menyampaikan, terhitung sejak awal tahun ajaran 2021/2022 pihaknya telah membuka jalur pembelajaran kelas jauh bagi peserta didik yang berada di Kemukiman Pameu.

Selain itu, program yang sama juga akan dicanangkan di Gampong Jamat, Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah dan Gampong Alue Keujruen, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan.

banner 72x960

“Yang terpenting sekarang anak-anak kita mau sekolah dan belajar. Saya melihat anak-anak sudah antusias. Perangkat kecamatan dan desa juga semangat. Anak-anak jangan berkecil hati. Walau kelas jauh, ini merupakan pendidikan yang sah dan diakui pemerintah,” ucapnya.

Kemukiman Pameu adalah daerah pedalaman di Aceh Tengah yang memiliki enam desa atau gampong.

Desa itu antara lain Laut Jaya, Blang Pirak, Kuala Rawa, Tanjung, Merandeh Paya dan Paya Tampu. Kemukiman ini berjarak sekitar 73 kilometer dari pusat Takengon.

“Selain keterbatasan dana pemerintah untuk membangun gedung SMA baru, jumlah peserta didik usia SMA di sini juga masih terbatas. Oleh karena itu, saat ini kita buka jalur pembelajaran kelas jauh dari SMA Negeri 19 Takengon, Rusip Antara,” ungkapnya.

Alhudri menekankan bahwa pendidikan merupakan modal dasar kehidupan. Pendidikanlah yang berperan penting menuntaskan ketertinggalan, kemiskinan dan menjamin perubahan.

“Ilmu tanpa agama kita akan buta, sedangkan agama tanpa ilmu kita akan lumpuh. Kita harapkan anak-anak dapat belajar dengan serius dan dapat mengajak kawannya yang lain untuk mengikuti jalur pembelajaran kelas jauh ini,” pintanya.

Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Hamdani, menjelaskan pada tahun pertama pelaksanaan jalur pembelajaran kelas jauh di Kemukiman Pameu ini telah ada 16 siswa yang mendaftar, dengan jumlah guru dan tenaga kependidikan (GTK) 12 orang.

“Alhamdulillah dengan izin Allah dan sesuai arahan Kadis Pendidikan Aceh, kita me-launching jalur pembelajaran kelas jauh. Kita harapkan program ini terus berkembang dan jumlah siswanya akan terus bertambah setiap tahunnya,” harapnya.

Hamdani menuturkan siswa yang mengikuti jalur pembelajaran kelas jauh tahun ini merupakan para lulusan SMP di Kemukiman Pameu yang selama dua tahun terakhir tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

“Karena jaraknya jauh dari kota atau tempat tinggal, para GTK yang bertugas di Kemukiman Pameu juga telah difasilitasi dengan asrama yang dapat digunakan untuk tempat tinggal,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, aparatur Kemukiman Pameu juga telah memberikan tempat untuk guru dan siswa yang dapat digunakan untuk ruang belajar.

Pihaknya akan terus melakukan penambahan fasilitas seiring berjalannya program pembelajaran tersebut.

“Kami berharap pembelajaran kelas jauh ini tidak hanya berjalan setahun ini saja. Namun dapat dipastikan keberlanjutannya sampai anak-anak naik ke kelas selanjutnya, bahkan sampai kelulusan,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *