Dibayar Rp850 Ribu Per Bulan, Tenaga Honor di Aceh Tamiang Dirumahkan

waktu baca 2 menit
Ketua DPRK Aceh Tamiang Suprianto ST.
banner 72x960

Theacehpost.com | ACEH TAMIANG – Seluruh Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang sepakat untuk mengalokasikan kembali anggaran tenaga honorer tahun 2023. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPRK Aceh Tamiang Suprianto ST, kepada Theacehpost.com, Rabu pagi, 18 Januari 2023.

Menurut Suprianto, dirinya sangat prihatin dengan keadaan saat ini, makanya dia bersama Wakil Pimpinan Fadlon SH dan Muhammad Nur berkonsultasi dengan Bendahara Keuangan Provinsi Aceh Azhari, dan juga telah melakukan pertemuan terlebih dahulu dengan Pj Bupati Meurah Budiman, didampingi Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Yusriati, Mahyarudin dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSDM) pada Jumat, 13 Januari 2023 lalu.

Dalam pertemuan itu menyampaikan kepada Meurah Budiman hasil Audensi dengan perwakilan tenaga honor, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), dan jasa medis (Jasmed).

Saat ini di sejumlah sekolah baik tingkat SD, SLTP maupun SLTA mulai dirasakan. Proses belajar dan mengajar terganggu karena guru tenaga honor yang biasanya mengajar tidak masuk. Hal yang terjadi dalam pelayanan kesehatan di desa, kecamatan, puskesmas, rumah sakit, dan instansi lainnya.

Oleh karenanya, Suprianto selaku Ketua DPC Gerindra Aceh Tamiang meminta kepada BPKD Yusriati segera merasionalisasi anggaran belanja, antara lain kegiatan konstruksi yang tidak begitu penting dan belanja lainnya.

Para tenaga honor itu, ungkap Suprianto, mereka bekerja hanya dengan honor Rp850.000, jauh di bawah UMR/UMP. Meskipun demikian mereka tetap bisa menghidupkan keluarga mereka, baik yang memiliki dua atau bahkan ada 4 anak dari tingkat SD hingga perguruan tinggi, tanpa mengeluh dan menuntut hal hal yang memberatkan keuangan daerah.

Saat ini jelas Suprianto rincian tenaga honor sekitar 2.000 orang. “Tentu mereka nasib harus kita pikirkan bersama-sama, bukan justru dirumahkan tanpa ada surat sepotong untuk mereka. Ini namanya melanggar hak asasi manusia,” tegasnya.

Menurut Suprianto lagi, Prabowo menginstrusikan melalui Ketua DPD Gerindra Aceh Fadhlulah berpesan, agar kader Gerindra di manapun berada harus hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Suprianto mengapresiasi Pj Bupati Meurah Budiman yang begitu serius memikirkan nasib tenaga honor.

“Insya Allah dengan diaktifkan kembali tenaga honor kita harapkan pelayanan di kesehatan sekolah dan instansi lainnya kembali normal seperti biasa,” tutupnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *