Di Tengah Konflik dan Krisis Air Bersih, Masyarakat Subulussalam Bangun Sumur Wakaf di Palestina

waktu baca 3 menit
Proses penyelesaian pembangunan sumur wakaf warga Kota Subulussalam oleh relawan ACT di area Masjid Sheikh Ali, Jouret Al Lot, Region Khan Younis, sebuah kota di selatan Jalur Gaza, Palestina. Ditargetkan menjelang Idul Fitri tahun ini sumur wakaf itu sudah fungsional. (Dok ACT Subulussalam)
banner 72x960

Theacehpost.com | SUBULUSSALAM – Derita berkepanjangan akibat konflik bersenjata ditambah permasalahan krisis air bersih yang mendera umat Islam Palestina direspons oleh masyarakat Kota Subulussalam.

Masyarakat Kota Subulussalam merespons persoalan sosial dan kemanusiaa di Palestina dengan menggalang donasi untuk membangun sumur wakaf bagi saudara-saudara mereka di sana.

“Sumur wakaf itu dikerjakan sejak akhir Maret 2022 dan alhamdulillah telah rampung pada bulan April ini atau menjelang Idul Fitri,” kata Kepala Cabang ACT Subulussalam, Akhi Munandar dalam siaran pers-nya yang diterima Theacehpost.com, Sabtu, 24 April 2022.

Akhi Munandar menyebutkan betapa menderitanya penduduk muslim di Palestina akibat krisis air bersih yang melanda negeri tersebut.

Oleh karena itu, pembangunan sumur wakaf di Palestina, tepatnya di area Masjid Sheikh Ali, Jouret Al Lot, Region Khan Younis, sebuah kota di selatan Jalur Gaza merupakan keputusan yang tepat. “ACT memfasilitasi pembangunan sumur wakaf tersebut,” ujar Akhi Munandar.

Bantuan sumur wakaf dari masyarakat Subulussalam, menurut Akhi Munandar atas donasi yang digerakkan oleh ibu-ibu Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) bersama lintas organisasi seperti Al-Mirah, KMPS, dan lainnya.

Ketua BKMT Kota Subulussalam, Ny Ramadhiany Fitra mengomandoi langsung gerakan penggalangan dana untuk membangun sumur wakaf di tengah krisis air bersih di jalur Gaza akibat blokade Israel.

Blokade jangka panjang oleh Israel dianggap jadi salah satu faktor pendorong meluasnya pencemaran air di Gaza.

Kota Khan Younis merupakan kota terbesar kedua di Jalur Gaza dalam hal jumlah penduduk dan luas wilayah setelah Kota Gaza, Penduduknya saat ini sekitar 419.892 jiwa yang mewakili 20% dari jumlah penduduk Jalur Gaza.

Daerah ini miskin air bersih karena tidak adanya unit desalinasi atau pabrik. Selain itu, warga kerap kesulitan mendapat air yang tersaring, hingga harus mengambil dari tempat yang jauh.

Penyediaan sumur wakaf ini merupakan harapan masyarakat Palestina yang akhirnya dijawab oleh masyarakat Kota Subulussalam.

Sumur ini nantinya dapat digunakan oleh 419.892 warga Palestina dalam mengkonsumsi air bersih.

Ketua BKMT Subulussalam, Ramadhiany Fitra bersyukur masyarakat ikut sedekahkan hartanya melalui lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Subulussalam untuk membantu saudara di Palestina.

“Pembangunan sumur ini sebagai wujud ikatan persaudaraan kita dengan masyarakat Palestina,” kata istri Wali Kota Subulussalam tersebut.

Sumur wakaf ini merupakan yang ke-61 dibangun oleh ACT dan salah satunya adalah sumbangan warga Subulussalam.

Pembangunan satu sumur wakaf menghabiskan dana Rp 150 juta. Jumlah itu termasuk alat filterisasi dan sterilisasi sehingga menghasilkan air bersih yang layak digunakan.

“Lembaga ini ada menghubungkan antara donatur dan penerima. Alhamdulillah setelah BKMT dan masyarakat Subulussalam galang donasi, kita langsung koneksikan ke tim ACT Pusat, kemudian rekan kita di Gaza melaksanakan pekerjaan,” pungkas Akhi Munandar. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *