Cerita Kadisdik Aceh Terobos Pedalaman Tamiang

waktu baca 4 menit
Rombongan Dinas Pendidikan Aceh menaiki rakit saat menuju sekolah di pedalaman Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat, 8 Oktober 2021. (Foto: Dok. Disdik Aceh)

Theacehpost.com | ACEH TAMIANG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Alhudri bersama rombongan menerobos kawasan pedalaman di Kabupaten Aceh Tamiang guna melihat kondisi proses belajar mengajar sejumlah sekolah di sana.

Rombongan Disdik Aceh melewati jalan berdebu dan bebatuan. Mereka juga menerobos jalanan setapak di tengah perkebunan sawit.

Tak hanya itu, Alhudri dan rombongan turur menggunakan perahu menyeberangi sungai menuju pedalaman Aceh Tamiang.

Adapun lokasi sekolah yang disinggahi yaitu SMA Negeri 1 Bandar Pusaka, SMA Negeri 1 Sekerak dan SMA Negeri 1 Tamiang Hulu.

Salah satu sekolah yang paling jauh dikunjungi yaitu SMA Negeri 1 Sekerak. Tak mudah jalan menuju ke sekolah yang terletak di Desa Sulum itu.

banner 72x960

Ia menceritakan, harus menaiki motor dengan melewati berbagai rintangan. Mulai jalanan bebatuan dan berlumpur, hingga jembatan gantung menyeberangi sungai.

Usai tiba di sekolah dan bertemu dewan guru serta para siswa, ia terkenang memori saat menjadi Camat di Samar Kilang, Kabupaten Bener Meriah. Samar Kilang merupakan daerah pedalaman di sana.

Alhudri bertekad melakukan perubahan di sektor pendidikan melalui pemerataan mutu pendidikan di seluruh Aceh, sehingga lulusan SMA, SMK dan SLB mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Ia pun mengajak semua pihak agar memiliki tekad yang sama untuk memajukan pendidikan. Targetnya, para lulusan sekolah yang diterima di perguruan tinggi terus meningkat jumlahnya tiap tahun.

“Saat ini kita sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah. Namun, wabah Covid 19 masih ada di muka bumi ini. Kami ingatkan agar penerapan protokol kesehatan jangan diabaikan,” ujar Alhudri di SMAN 1 Sekerak, Jumat, 8 Oktober 2021.

Ia berharap, pembelajaran tatap muka dapat terus berjalan dan diperlukan upaya pencegahan terhadap penyebaran virus Covid-19, yaitu dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes) dan mempercepat proses vaksinasi bagi guru dan siswa.

“Alhamdulillah, sudah mulai terlihat hasil dari ikhtiar vaksinasi yang kita lakukan, saat ini jumlah orang yang terpapar virus Covid-19 mulai menurun di Aceh. Hal itu dapat dilihat dari data yang dipaparkan tim Satgas Covid setiap harinya,” tuturnya.

Hampir tiga jam ia memompa semangat para guru dan siswa yang berada di sana. Ia mengapresiasi ketekunan dan kegigihan para guru dan tenaga kependidikan yang mengajar di SMAN 1 Sekerak.

“Bapak dan ibu gurunya sudah bersemangat. Adik-adik juga harus lebih semangat sekolahnya ya. Karena kita sudah memiliki fasilitas yang memadai di sini. Di Pameu, Aceh Tengah, anak-anak harus belajar di balai desa untuk bisa bersekolah,” pintanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Alhudri, melihat proses belajar mengajar di Negeri 1 Sekerak, Kabupaten Aceh Taming, Jumat, 8 Oktober 2021. (Foto: Dok. Disdik Aceh)

Kadisdik berharap agar lulusan sekolag tersebut dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai itu, para guru diminta untuk dapat mengembangkan inovasi dalam pembelajaran serta melakukan pembinaan guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Kami ke sini untuk merasakan, apa yang telah dirasakan guru-guru kami yang mengajar di pelosok. Kita memiliki cita-cita yang sama untuk meningkatkan mutu pendidikan Aceh,” ujarnya.

SMAN 1 Sekerak memiliki siswa 60 orang yang berasal dari tiga desa. Saban hari para siswa harus berjalan sekitar 5 hingga 10 km untuk menuju sekolah.

Jalanan berdebu di kala musim kemarau dan berlumpur di saat musim hujan, bahkan banjir sudah biasa mereka lalui.

Tak kalah hebat, setiap hari para guru yang mengajar di sana harus menyeberangi motornya dengan rakit kayu dan kemudian mengendarainya menuju sekolah.

Akses ke sekolah hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Apalagi kondisi yang harus dilalui sangat curam.

“Jalan ini kalau hujan sering banjir dan berlumpur. Jika musim panas jalannya berdebu. Kadang guru yang tinggal di seberang sungai tidak bisa lewat kalau hujan dan harus berhati-hati karena sangat licin,” ungkap Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Aceh Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Bachtiar.

Kacabdin turut mengapresiasi semangat dan perjuangan para guru di daerah terpencil dalam mengajar dan membimbing para siswa.

“Tentu tidak sama perjuangan antara guru yang berada di perkotaan dan daerah terpencil. Materi pembelajaran yang diajarkan juga harus disesuaikan dengan kemampuan siswanya,” ungkapnya.

Meski demikian, Kabupaten Aceh Tamiang secara umum memiliki kualitas pendidikan yang lebih baik. Hal tersebut terlihat dari jumlah lulusan yang berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) semakin meningkat di setiap tahunnya.

“Ini semua berkat kerja sama yang baik antara para guru dengan kepala sekolah. Sedangkan Cabdin hanya mendorong penguatan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk menuju Aceh Carong,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *