Cegah Penanganan Konflik Gajah, Bupati Tgk Amran Kunjungi BKSDA Aceh

waktu baca 2 menit
Bupati Aceh Selatan Tgk Amran dan Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto S.Hut melakukan foto bersama saat berkunjung ke Kantor BKSDA di Banda Aceh, Senin 30 Januari 2023. (Foto: Dok. Humas Asel).
banner 72x960

Theacehpost.com | TAPAKTUAN – Bupati Aceh Selatan Tgk Amran beserta istri Ny. Khailida S.pd berkunjung ke kantor BKSDA di Banda Aceh dalam rangka pencegahan serta penaganan konflik gajah di Kabupaten Aceh Selatan.

Dalam kunjungan tersebut Bupati Tgk Amran langsung disambut oleh Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, S.Hut beserta staf  bertempat di Kantor BKSDA Aceh di Banda Aceh, Senin 30 Januari 2023.

Pada kesempatan itu, Bupati Tgk Amran menyampaikan tindak lanjut kesepakatan bersama Forkopimda Aceh Selatan dalam hal dukungan terhadap penyelesaian konflik satwa liar yang terjadi di Gampong Kapa Seusak Kecamatan Trumon Timur sesuai surat nomor, 552. 51/25/1/2023 tanggal 13 Januari 2023 lalu.

“Dalam rapat yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu tersebut bersama para pihak dalam rangka penyelesaian konflik manusia dengan gajah di Kapa Seusak Kecamatan Trumon Timur yang berlangsung sejak tahun 2019 lalu diperlukan penanganan dengan segera,” ucapnya.

“Untuk itu Forkopimda Aceh Selatan telah membuat surat yang ditujukan kepada BKSDA Aceh agar segera melakukan pengusiran dan relokasi gajah dari wilayah masyarakat Kapa Seusak,” ujarnya.

Selain itu, Tgk Amran juga menyampaikan ikut prihatin dan berduka atas musibah yang menimpa 4 orang ranger Forum Konservasi Leuser (FKL) yang terjadi di wilayah Kluet Tengah.

“Semoga tidak terjadi korban jiwa manusia dan satwa selanjutnya,” kata Bupati.

Ia berharap untuk lebih berhati-hati dalam melakukan patroli di kawasan hutan, yang senantiasa menjaga keselamatan jiwa manusia dan satwa.

“Semoga hal seperti itu tidak terjadi lagi di Kabupaten Aceh Selatan. Maka diperlukan sinergisitas BKSDA dengan instansi terkait guna menghadapi fenomena konflik manusia dengan satwa yang dilindungi ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto S.Hut menyambut baik respon positif yang diberikan Forkopimda Aceh Selatan.

“Kami akan segera menindaklanjuti surat ini sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kita sudah melakukan upaya teknis namun belum bisa menyelesikan persoalan tersebut secara tuntas,” katanya.

Agus Arianto, menjelaskan, akar persoalan konflik manusia dengan satwa yang terjadi selama ini dikarenakan banyak terjadinya alih fungsi lahan sehingga mengganggu perlintasan kawanan gajah yang berada di wilayah tersebut.

“Dalam hal ini kami akan segera menindak lanjuti persoalan konflik satwa liar di wilayah Aceh Selatan,”tutupnya.[]

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *