Cegah Kerusakan, Sekjen ISAD Ajak Semua Elemen Tidak Lepaskan Islam dari Politik Aceh

Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD), Dr Teuku Zulkhairi. [Foto: Ist]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Sekretaris Jenderal Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD), Dr Teuku Zulkhairi, menyerukan pentingnya membawa nilai-nilai Islam ke dalam dunia politik di Aceh.

banner 72x960

Menurutnya, selama politik terus dipandang sebagai wilayah bebas dari ajaran Islam, kerusakan-kerusakan dalam berbagai tatanan kehidupan akan terus terjadi.

“Desain Syariat Islam di Aceh ke depan harus fokus pada Islamisasi politik. Politik dalam Islam seharusnya menjadi industri pemikiran, bukan produsen permusuhan dan kerusakan,” tegas Dr. Zulkhairi dalam siaran pers yang diterima Theacehpost.com, Banda Aceh, Kamis (21/11/2024).

Ia menyoroti fenomena ketegangan-ketegangan yang sering muncul setiap kali ada momentum politik di Aceh, baik Pileg maupun Pilkada. Menurutnya, ketegangan ini justru merusak harmoni umat Islam, yang seharusnya bersatu di bawah panji ajaran Islam.

“Islam telah menyatukan kita, dan Allah melarang kita kembali ke masa jahiliah yang penuh permusuhan. Politik itu hanya sarana pengabdian, yang tanggung jawabnya berat, baik di dunia maupun akhirat. Lalu, bagaimana mungkin untuk agenda pengabdian kita harus saling memusuhi?” ujarnya.

Dr Zulkhairi juga mengutip nasehat almarhum Tu Sop Jeunieb yang mengatakan, “Daripada berpolitik tanpa agama, lebih baik beragama tanpa politikā€. Menurutnya, jika agama tidak hadir memperbaiki politik, maka politik justru akan menjadi fitnah besar bagi agama itu sendiri.

Sebagai langkah konkret, Dr Zulkhairi menyerukan agar Aceh memasuki fase baru dalam penegakan Syariat Islam.

“Penerapan Syariat Islam sudah saatnya memasuki ranah politik. Ini bukan hanya kebutuhan, tetapi kewajiban kita sebagai umat Islam untuk menjadikan politik sebagai jalan menuju perbaikan, bukan permusuhan,” imbuhnya.

Dalam pandangan Islam, politik adalah bagian integral dari agama. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, bahwa “kepemimpinan itu adalah amanah, dan pada Hari Kiamat akan menjadi kehinaan dan penyesalan kecuali bagi mereka yang menunaikannya dengan benar.

Dr Zulkhairi berharap, melalui Islamisasi politik, Aceh dapat membangun iklim politik yang harmonis dan berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya ini demi terwujudnya politik yang berlandaskan nilai-nilai Akhlakul Karimah, harmonis dan dibina atas persatuan masyarakat. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook