Cakap Serupa Bikin

waktu baca 3 menit
Sulaiman Tripa

ADA satu pepatah lama. Apa yang terlihat dari perilaku, jauh lebih dipercaya tinimbang (dari) apa yang kita ucapkan. Orang yang banyak berbicara baik, tetapi tidak diikuti dengan perilaku baik, ia akan ditinggalkan. Secara eksplisit, pepatah lain dalam masyarakat mengingatkan dengan keras: guru kencing berdiri, murid akan kencing berlari.

Contoh yang baik harus diperlihatkan. Melalui perilaku. Tidak cukup sekedar kata-kata.

Sejumlah teman saya yang perokok, saya ingatkan mereka untuk tidak berceramah jangan merokok untuk anaknya, sementara di tangannya ada batangan rokok yang sedang dibakar. Anak-anak kita akan mendapatkan contoh paling nyata dari perilaku kita. Ia bisa mengikuti di depan kita, namun diam-diam akan memilih jalan sendiri.

Sejumlah orang memiliki pengalaman yang berbeda. Orang yang teriak hidup bersih, ternyata ada yang bermain-main api dan penampung amplop. Di depan menolak sodoran, di belakang menghardik agar diberi bagian. Lalu berbuih kampanye hidup bersih.

Ironis sekali, jika kita membanggakan orang tampilan bersih, ternyata ketahuan menerima bagian busuk. Ingatlah, apa yang kita lakukan jauh lebih dipercaya tinimbang apa yang kita katakan. Mengajarkan sesuatu terhadap anak, harus diikuti oleh perilaku yang baik. Jika tidak mampu, maka tidak ada artinya, malah bisa jadi akan kontradiktif.

banner 72x960

Satu kata dengan perbuatan, seyogianya hal sederhana. Akan tetapi ia sulit diterapkan dengan konsisten. Orang-orang yang berkata tentang berbuat baik, tidak selalu mampu menjaga dirinya dari perbuatan yang sia-sia.

Saya ingat betul saat sejumlah tempat, yang paling sering dimintai adalah sejauh mana mampu melakukan sesuatu yang baik, secara konsisten.

Sebuah tampilan baik bisa diperlihatkan. Dalam dunia hiburan, tampilan semacam ini sering terjadi. Orang-orang diperlihatkan tentang yang baik-baik, saat dibutuhkan. Padahal perilaku aslinya tidak seperti itu.

Saya sering mendapat bisikan teman-teman yang berperilaku kasar di rumah, terhadap anggota keluarganya, namun tampak sangat baik di depan kita.

Teman-teman yang semacam itu bisa juga tidak konsisten. Tidak selalu ia bisa jaga kondisinya. Sesekali ketika ia telepon dengan anggota keluarganya, tampak tipikal itu.

Tidak semua orang yang menampilkan baik, itu benar-benar baik. Bagi saya, ini tentu masih praduga. Tidak mungkin saya meyakini persis dari pengalaman orang lain.

Saya tak hendak mengajak Anda untuk mencurigai kebaikan orang-orang yang ada di sekeliling kita. Catatan penting saya adalah untuk konsisten berperilaku baik. Baik itu di depan orang maupun di belakang kita. Perbuatan baik akan menjadi contoh yang baik bagi siapa pun.

Dalam bahasa seberang, setiap cakap itu harus serupa bikin. Jangan biarkan kita terlanjur banyak cakap, tetapi tidak begitu dalam bikin. Orang akan memegang apa yang dilihat dari perbuatan kita, dibandingkan dari apa yang kita ulang-ulang ucapkan. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

Sudah ditampilkan semua