Bersihkan Makam Syiah Kuala, Kadisbudpar Aceh: Langkah Awal Menjaga Kelestarian

waktu baca 2 menit
banner 72x960

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh bekerja sama dengan Ikatam Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh mengadakan kegiatan pembersihan dan ziarah ke Makam Syekh Abdurrauf As-Singkili (Syiah Kuala), Gampong Deah Raya, Syiah Kuala, Banda Aceh, Minggu,18 September 2022.

Kegiatan bertajuk “Saweu dan Peugléh Komplek Makam Ulama Aceh, Syekh Syiah Kuala” dihadiri oleh ulama dan pemerhati peninggalan ulama Aceh Tgk H Bulqaini Tanjungan, kolektor manuskrip kuno dan budayawan Aceh Tarmizi A Hamid, penulis buku biografi Syiah Kuala Azwar Ramnur MA.

Turut hadir para mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala (USK), UIN Ar-Raniry, Serambi Makkah, STAI Tgk Chik Pante Kulu, dan lainnya.

Dalam kegiatan tersebut turut dilaksanakan tausiah oleh Tgk H Bulqaini Tanjungan, tentang biografi Syekh Abdurrauf As-Singkili (Syiah Kuala), peran keulamaan dan ketokohannya.

Koordinator Acara, Dr Teuku Zulkhairi MA, mengatakan, alhamdulillah kegiatan perdana ini mendapat sambutan luar biasa dari kalangan mahasiswa.

“Terbukti hampir semua perguruan tinggi mengirim mahasiswanya,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh Almuniza Kamal, mengatakan, menjaga kebersihan cagar budaya atau makam ulama terdahulu merupakan langkah awal dalam menjaga kelestarian.

“Ini salah satu ikon wisata religi, karena dari data yang kami dapat, banyak pengunjung yang hadir di sini,” ujarnya.

Ia berharap, kolaborasi Disbudpar Aceh bersama ISAD Aceh dan para mahasiswa terus berlanjut supaya destinasi religi atau cagar budaya selalu terjaga.

“Karena kekuatan (pariwisata) kita adalah di destinasi syariah (religi),” imbuhnya.

Perwakilan UIN Ar-Raniry Dina Yuliana,
mengatakan, dirinya senang dan bersyukur bisa hadir disini. “Semoga kawan-kawan lain juga berziarah ke sini,” harapnya.

Sementara mahasiswa USK Reza menuturkan, kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan tentang ulama Aceh dan melestarikan cagar budaya.

Kegiatan ditutup dengan makan kenduri bersama. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *