Berpotensi Tak Fokus Kerja, Rekrutmen Pengurus MPD Aceh Utara Minta Dievaluasi

waktu baca 2 menit
Ketua Umum DEMA IAIN Lhokseumawe Muhammad Muchsalmina.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (DEMA IAIN) Lhokseumawe meminta Pj Bupati Aceh Utara mengevaluasi rekrutmen calon pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Utara.

Sebab muncul nama pejabat daerah sehingga berpotensi terjadi jabatan ganda yang mengakibatkan tidak optimalnya peningkatan kualitas pendidikan.

“Muncul nama-nama tersebut semakin membuat persepsi masyarakat bahwa Aceh Utara dalam sistem pemerintahannya dikelola dengan sangat tidak baik, oleh sebagian orang tanpa melihat kemampuan potensial lain di luar pejabat pemerintahan saat ini,” ujar Ketua Umum DEMA IAIN Lhokseumawe Muhammad Muchsalmina, Selasa, 2 November 2022.

Menurunnya kualitas pendidikan Aceh Utara saat ini tidak terlepas dari banyaknya jabatan ganda pejabat pemerintahan di lembaga daerah. Di sisi lain, Aceh Utara memiliki sumber daya manusia sangat hebat dalam segala aspek disiplin keilmuan di luar struktur pemerintahan.

Dia menambahkan, jika pengurus MPD terdiri dari pejabat pemerintahan daerah, akan menyebabkan kelalaian dan kurangnya fokus kerja. Kedudukan MPD sebagai badan pemerhati pendidikan berbasis resolutif masyarakat bersifat independen yang dibentuk untuk menentukan kebijakan di bidang pendidikan.

banner 72x960

Menurutnya, secara pemangku jabatan tertinggi juga sangat tidak efisien dan nonselektif sampai bisa para petinggi pemerintahan ini menjadi pengurus MPD.

“Di daerah lain seperti  bupati, Sekda, dan para asisten yang melantik Pengurus MPD, sementara di Aceh Utara, mereka sendiri yang menjadi pengurus yang akan dilantik, di mana letak etika kerja di saat kita berpikir secara etis,” sambungnya.

Dia menjelaskan, fungsional MPD memberikan masukan, pendapat, saran, dan rekomendasi kepada pemerintah kabupaten dalam menyelenggarakan kebijakan dan strategi pendidikan.

Pj Bupati Aceh Utara diminta bersikap tegas terhadap calon-calon, baik berasal dari unsur eksekutif maupun pegawai yang sudah bekerja pada satu tempat, supaya fokus saja pada pekerjaannya tersebut. Sehingga, lengurus MPD yang terbentuk nantinya betul-betul profesional dan memiliki kecukupan waktu untuk memberi pemikiran terbaik untuk kemajuan pendidikan Aceh Utara.

“Bukan sekedar bagi orang-orang terdekat sehingga tertutup kesempatan kepada putra-putri terbaik Aceh Utara di luar pemerintah,” tuturnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *