Ayu Candra Febiola Resmi Jadi Pj Ketua TP-PKK Aceh

waktu baca 2 menit
Ayu Candra Febiola Nazuar melakukan penandatanganan SK pengangkatan Pj Ketua TP PKK Aceh yang disaksikan langsung oleh Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian di Gedung SBP Kantor Pusat Kemendagri RI, Jakarta, Rabu, 13 Juli 2022. (Foto: Humas Aceh)

Theacehpost.com | JAKARTA – Istri Pj Gubernur Aceh, Ayu Candra Febiola Nazuar, pada Rabu, 13 Juli 2022, resmi dilantik sebagai Pj Ketua Tim Penggerak PKK Aceh menggantikan Dyah Erti Idawati yang purnabakti dari jabatannya.

Selain Aceh, pada pelantikan yang dilakukan langsung oleh Ketua Umum PKK Pusat, Sri Tito Karnavian tersebut juga dilantik lima Pj Ketua PKK Papua yakni Kabupaten Sarmi, Mappi, Lanny Jaya, Nduga, dan Jaya Pura di Gedung Sasana Bhakti, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta.

Tampak menyaksikan langsung prosesi pelantikan yang berlangsung secara hybrid tersebut, Mendagri. Sedangkan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki dan seluruh TP PKK kabupaten kota lainnya menyaksikannya secara virtual.

Ketua Umum PKK Pusat, Sri Tito Karnavian, mengucapkan selamat atas pelantikan ketua PKK yang baru. Melalui pelatikan ini para istri Pj Gubernur dan Pj Bupati tersebut resmi menjadi pemimpin TP PKK di daerah masing-masing, dengan misi utama menjalankan 10 program pokok PKK mencakupi semua kebutuhan dasar masyarakat.

“Prioritas pokok itu juga tergantung pada program prioritas pembanguan di daerah masing-masing (memiliki latar belakang masalah berbeda). Mengingat visi misi kita (PKK) mendukung semua kegiatan pembangunan daerah masing-masing,” ujarnya.

banner 72x960

Karenanya, Sri Suswati, menekankan untuk mempercepat dalam menyukseskan berbagai program kerja, TP PKK harus membangun kerja sama dan sinergitas dengan berbagai stakeholders mengingat sumber daya PKK yang terbatas.

“Kerja sama dengan semua pihak juga perlu ditingkatkan karena kita tidak bisa kerja sendiri, tapi saya yakin dengan kerja keras berbekal militansi PKK yang tersebar seluruh Indonesia, pembangunan masyarakat oleh PKK akan mampu dilakukan serta sukseskan program pokok PKK masing-masing,” pungkasnya.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian, menyampaikan PKK adalah organisasi non pemerintahan yang memiliki potensi besar dan satu-satunya organisasi yang bisa masuk dalam komunitas terkecil yaitu keluarga.

PKK, kata Tito, menjadi organisasi terunik yang dimiliki Indonesia dan tidak ada di negara lain yang bisa menyentuh pada kelompok terkecil.

“Tidak semua negara memiliki potensi ini, betapa hebatnya Indonesia memiliki jejaring ini, yang mampu mempercepat proses pembangunan masyarakat di Indonesia, salah satunya kecepatan vaksinasi ini cepat dilaksanakan karena jejaring ini,” katanya.

“Mari membantu pemerintah dengan memasukkan dan menyukseskan 3 program pokok utama yang harus dijalankan, yaitu percepatan vaksinasi booster bagi masyarakat umum, penanganan di bidang kesehatan, dengan menggeliatkan kembali Pos Pelayanan Keluarga Berencana – Kesehatan Terpadu (Posyandu), dan penanganan stunting,” pintanya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *