Anwar Idris: Industri Kreatif Solusi Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

waktu baca 3 menit
Anggota DPR RI Drs Anwar Idris (tengah).

Theacehpost.com | ACEH UTARA – Industri Kecil Menengah (IKM) sektor ekonomi industri kreatif nantinya akan menjadi pilar perekonomian Indonesia di masa yang akan datang. Tentunya semangat dan kemajuan itu dimulai dari wilayah bagian barat Indonesia, Aceh.

Hal tersebut disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dr Anwar Idris saat membuka Seminar Penumbuhan Wirausaha Baru Industri Kecil Pangan Lokal di Aceh Utara, Minggu, 28 Mei 2023.

“Kita perlu melakukan lompatan dari perekonomian yang kemudian sebelumnya mengandalkan sumber daya alam, migas, dikembangkan mengandalkan teknologi informasi, menjadi perekonomian yang digerakkan oleh industri kreatif,” ujarnya.

Anwar meyakini generasi muda mempunyai potensi yang besar untuk masuk ke industri ini, baik di bidang di bidang kerajinan, barang seni, desain, furniture arsitek, dan banyak yang bisa dikembangkan.

Dalam memperbaiki ekonomi daerah dan masyarakat, lanjut Anwar, tidak mungkin terus menerus bergantung pada sumber daya alam, misalnya migas maupun batubara. Bahkan hasil perkebunan suatu saat pasti habis atau terkena imbas hukum alam maupun hukum pasar yang bisa merugi.

banner 72x960
Suasana Seminar Penumbuhan Wirausaha Baru Industri Kecil Pangan Lokal di Aceh Utara, Minggu, 28 Mei 2023.

Anwar menjelaskan, industri kreatif yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran kreatif sebagai solusi bertahan, bahkan meningkatkan perekonomian masyarakat untuk terlepas dari pengangguran dan kemiskinan. Sebagai contoh, diperlukan waktu berpuluh tahun bagi suatu Negara untuk menghasilkan keuntungan dari produk minyak. Kemudian diperlukan bertahun-tahun lamanya bagi pengusaha sawit atau kopi agar modalnya kembali modal. Akan tetapi, dengan inovasi, percepatan pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.

“Dengan kreatif dan inovasi lahirlah pengusaha-pengusaha muda, perusahaan yang mengubah dunia yang tidak perlu waktu lama, sangat cepat menjadi perusahaan yang bernilai triliunan,” terangnya.

Untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif yang optimal di Indonesia, pemerintah harus membuat beberapa langkah terobosan, di antaranya menjamin perlindungan hukum, menyiapkan insentif untuk memacu pertumbuhan industri kreatif, membuat program komprehensif untuk menggerakkan industri kreatif melalui bantuan promosi langsung maupun digital dan pelatihan.

Adapun karya kreatif masyarakat Aceh yang masuk pasar nasional yang berpotensi meningkatkan perekonomian melalui inovasi ekonomi kreatif seperti perkebunan olahan makanan, misalnya kopi arabica, mie Aceh, olahan pisang, ubi, singkong, keumamah, asam keu eung, timphan, kue karah, bolu eungkot, dan sebagainya.

Sementara itu, Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan (PFBB) Yedi Sabaryadi, menjelaskan, Aceh Utara adalah salah satu kabupaten di Aceh yang kondisi wilayahnya terdiri dari daerah pertanian, perkebunan, daerah pantai, dan tambak. Sumber daya lokal potensial dari Kabupaten Aceh Utara adalah pertanian dan perkebunan.

“Sejalan dengan adanya pola konsumsi pangan yang mengarah pada penganekaragaman pangan sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan, maka pangan lokal tersebut mempunyai peluang besar terhadap pertumbuhan usaha/industri pengolahan pangan,” ujarnya.

Kementerian Perindustrian melalui Ditjen IKMA yang berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah terus berupaya mendorong tumbuhnya wirausaha baru IKM terutama dalam bidang pangan di Indonesia dalam rangka penyerapan tenaga kerja.

“Sampai dengan awal tahun 2023, sektor industri non migas semakin menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan sektor industri mencapai 4,67 persen pada kuartal I-2023.   Pertumbuhan tersebut berkontribusi sebesar 16,77 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,03 persen,” jelasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *