Angka Stunting Agara 34,1 Persen, Urutan Ke-13 di Aceh
Theacehpost.com | ACEH TENGGARA – Berdasarkan hasil Status Gizi Indonesia (SGI) Tahun 2021, prevalensi Stunting Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) sebesar 34,1 persen berada di urutan ke-13 di Aceh.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs Sahidal Kastri MPd pada acara Rapat Koordinasi Satgas Percepatan Penurunan Stunting Aceh bersama TNI, Bidan dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Aceh Tenggara, di Oproom Setdakab setempat, Selasa, 22 November 2022.
Dikatakannya, untuk menurunkan angka stunting di Aceh, khususnya di Aceh Tenggara, pihaknya sengaja melibatkan pihak TNI, yang memiliki kekuatan secara struktural dari tingkat kabupaten sampai ke desa.
TNI memiliki Babinsa, bisa bekerja sama dengan Tim Pendamping Keluarga(TPK) yang ada di desa dan agar saling berkoordinasi.
“Ketika ada mungkin problem di desa tidak mampu ditangani Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari bidan, PKK Desa, Kader KB Desa, maka Babinsa bisa turun tangan,” ujarnya.
Dia mengharapkan angka stunting di Aceh Tenggara pada Tahun 2022 turun lima persen sehingga tinggal 29 persen. Kemudian tahun 2023 nanti turun lagi menjadi enam persen, tinggal 23 persen. Pada tahun 2024 terakhir sebagai targetnya turun menjadi 14 persen.
“Insya Allah optimis kita, stunting di Aceh Tenggara itu bisa kita turunkan,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Anak (PPKB dan PPA) Aceh Tenggara Budi Afrizal SKM MKM kepada Theacehpost.com menuturkan, pihaknya terus melakukan pendampingan dan berupaya, untuk percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Aceh Tenggara.
Dari 385 Desa yang ada di Aceh Tenggara, pihaknya sudah menempatkan tiga Kader Tim Pendamping Keluarga(TPK) di setiap desa, ditambah 111 tim pendamping dari provinsi. Totalnya ada 1.488 kader yang ada di desa yang berperan serta aktif dalam mendampingi keluarga berisiko stunting.
“Kita harus punya data Valid. Kita aktifkan kembali pos yandu dan Rumah Gizi Kute. Kemaren kita sudah buat pemetaan ada 10 dinas yang terlibat langsung dalam penanganan stunting, masing masing mereka ini bekerja dan fokus pada desa-desa yang lokasi fokus penurunan stunting,” tuturnya.
Sementara Dandim 0108/Aceh Tenggara Letkol Inf Muhammad Sujoko kepada Theacehpost.com menuturkan, pihaknya selalu melakukan pembinaan kemampuan di bidang teritorial kepada Babinsa yang telah menyebar di desa, sehigga bisa berkoordinasi dan komunikasi dengan istansi instansi lain, terutama masalah penyelesain stunting.
“Stunting tidak bisa diselesaikan oleh sebelah pihak, pihak pemerintah berkolaborasi dengan komponen komponen yang lain, terutama penyadaran calon Ibu dari anak, tentang kesehatannya bagaimana sih untuk meningkatkan gizinya, kebutuhan nutrisinya. Itulah salah satunya kita mendampigi pihak pemerintah, menekan angka stunting yang akan tumbuh,” terangnya. []