Amnesty International Harap Pemerintah Selamatkan Pengungsi Rohingya

waktu baca 2 menit
Ilustrasi: Warga Aceh turun ke laut untuk menyelamatkan Rohingya. [Antara Foto/Rahmad)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Menanggapi laporan adanya sebuah kapal yang membawa kurang lebih 250 pengungsi Rohingya yang terlihat di dekat perairan Indonesia, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid berharap pemerintah untuk menyelamatkannya.

“Otoritas di Indonesia yang menemukan mereka, baik itu Polairud, TNI AL atau Pemerintah daerah dan pusat, harus segera menyelamatkan para pengungsi yang kemungkinan besar sudah berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan berada di laut. Ini persoalan hidup dan mati,” kata Usman dalam keterangan tertulis yang diterima theacehpost.com. Senin, 19 Oktober 2020.

Menurutnya, Indonesia, dengan pengalaman penyelamatan sebelumnya, bisa kembali menjadi contoh bagi negara-negara lainnya, hanya dengan mengutamakan kemanusiaan.

“Kami menerima laporan adanya rencana otoritas berwenang untuk menolak kedatangan mereka. Ini tidak bisa dibenarkan. Menolak masuk dan mengirim kembali mereka ke lautan lepas sama saja mengingkari kewajiban internasional Indonesia,” imbuhnya.

Dia menyampaikan, para pengunsi yang saat ini berada di lautan harus dibiarkan mendarat di pantai terdekat, serta diselamatkan dan dipenuhi kebutuhan dasarnya.

banner 72x960

“Indonesia sebenarnya telah menunjukkan teladan yang baik dengan menerima dua gelombang pengungsi Rohingya pada bulan Juni dan September. Di sisi lain, tak ada alasan bagi negara-negara tetangga untuk membiarkan Indonesia bergerak sendiri dalam menangani kapal Rohingya,” katanya.

“Harus ada tanggung jawab bersama di antara negara-negara kawasan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan agar mereka terhindar dari bahaya di laut, dan kondisi sulit di kampung halaman serta di kamp pengungsi Bangladesh. Pengungsi Rohingya membutuhkan respon kemanusiaan dari kawasan,” lanjutnya.

Baca Juga: Nelayan Lapor Ada Kapal Rohingya Mengarah ke Lhokseumawe

Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftachuddin Cut Adek, mengatakan bahwa sebuah kapal yang mengakut sekitar 250 pengungsi Rohingya terlihat di 80-100 mil dekat perairan Lhokseumawe, Aceh. 

Ia menyebut bahwa beberapa hari belakangan, para nelayan lokal telah melihat keberadaan mereka.

Amnesty juga mendapatkan informasi bahwa patroli perbatasan Indonesia sedang mencoba untuk mencegah kedatangan mereka dan memerintahkan satuan-satuan setempat di Aceh untuk bersiaga.

Pada bulan September, Pemerintah Indonesia telah memberikan izin pendaratan bagi 297 pengungsi Rohingya di Lhokseumawe, Aceh. Sebelumnya di bulan Juni, 99 pengungsi Rohingya masuk wilayah Indonesia melalui pantai Aceh Utara, setelah masyarakat lokal menekan pemerintah setempat untuk menyelamatkan mereka.

Semua pengungsi tersebut, yakni sebanyak 383 orang, saat ini ditampung di Balai Latihan Kerja Lhokseumawe. Beberapa dari mereka telah melarikan diri dari tempat penampungan sementara setidaknya tiga orang telah meninggal akibat Covid-19.

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *