ALSA USK Gelar Coaching Clinic Pertanian

waktu baca 3 menit
ALSA Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala mengadakan Care and Legal Coaching Clinic (CLCC) 2022 di Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Sabtu, 26 November 2022.
banner 72x960

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Asian Law Student Association (ALSA) Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala mengadakan Care and Legal Coaching Clinic (CLCC) 2022, kegiatan aksi kepedulian dan klinik serta keperawatan hukum yang dilaksanakan kepada masyarakat. Program ini merupakan program kerja turunan dari ALSA Indonesia yang setiap tahunnya dilaksanakan oleh ALSA LC USK.

Tema yang di angkat oleh CLCC ALSA LC USK tahun ini yaitu Pengentasan Malnutrisi dan Produktivitas Pertanian Menuju Era Society 5.0”

CLCC tahun ini diselenggarakan di Gedung UDKP kecamatan Lepung, yang dihadiri oleh Camat, Kapolsek Lepung, Koramil Leupung, dan seluruh keuchik beserta aparatur dari setiap gampong yang berada di Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Sabtu, 26 November 2022.

Kegiatan CLCC berupa seminar offline yang diadakan kepada aparatur gampong khususnya yang berada di Kecamatan Leupung Aceh Besar. Tujuan seminar untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait pentingnya ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di era sekarang.  Poin materi yang diangkat sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi dan penyelesaiannya berdasarkan hukum dan undang-undang yang berlaku khusus di Aceh.

Ir. Nurlaila M.T, selaku Kabid Sarana Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, menjelaskan, pupuk subsidi diperlukan karena jumlah penduduk dan kebutuhan pangan yang besar, serta harga pangan yang harus terjangkau agar tidak mendorong inflasi.

“Kenapa harus ada pupuk subsidi, nah, yang pertama jumlah penduduk kita begitu besar sehingga kebutuhan pangan juga besar kemudian kebutuhan pangan besar makanya produksi pangan perlu ditingkatkan sehingga pangan tersedia. Pangan cukup tersedia tetapi harga pangan harus terjangkau sehingga tidak mendorong inflasi,” terangnya

Dilanjutkan pemaparan materi terkait Aspek Pangan oleh Kabid Konsumsi Dinas Pangan Aceh, M Fadhil S.P. Dia menyampaikan kualitas pangan dan gizi yang dikonsumsi merupakan unsur penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas (B2SA).

“Di sini perkarangan halaman dapat membantu mencapai ketahanan pangan, perkarangan sebagai sumber pangan keluarga,” jelasnya.

Dia menuturkan konsumsi rumah tangga, protein dan juga gizi yang tidak seimbang juga menyebabkan stunting akibat dari pada pemenuhan gizi yang masih kurang terutama pada ibu hamil.

“Ini yang kami gerakkan suatu namanya gerakan B2SA. Sehingga pekarangan di sekeliling wilayah rumah tangga menghasilkan sayur,” pungkasnya.

Setelah kegiatan seminar, masyarakat dan panitia melanjutkan agenda kedua, yaitu Workshop Gerakan Menanam Benih Bayam untuk Pemanfaatan Lahan Perkarangan dan Pengolahan Hasil Pangan.

Kegiatan tersebut fokus untuk meningkatkan keahlian masyarakat dalam pemanfaatan lahan perkarangan rumah tangga untuk mengolah sendiri hasil pangan. Dinas Pangan juga mencontohkan tata cara penanaman dengan memanfaatkan lahan perkarangan rumah agar nantinya dapat dipraktekan langsung oleh masyarakat dengan tujuan menciptakan hasil pangan yang lebih higienis dan keamanan konsumsi pangan. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *