Perempuan Condong Pilih Capres dari Militer, Pengamat: karena Prabowo
Jakarta – Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Komunikonten Hariqo Satria menyoroti hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan mayoritas pemilih perempuan menginginkan capres berlatar belakang militer. Adapun jumlahnya dalam survei tersebut mencapai 20,9%.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, terdapat pergeseran para pemilih perempuan dari yang sebelumnya menginginkan capres berlatar belakang kepala daerah. Kini, mereka condong memilih karakter pemimpin yang berwibawa dan tegas sebagai kriteria utama ketimbang sebelumnya yang merakyat dan sederhana.
Hariqo mengatakan pergeseran ini salah satunya disebabkan oleh sosok Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Meningkatnya pilihan pada latar belakang militer, ya karena mereka menyukai Prabowo Subianto,” kata Hariqo dalam keterangan tertulis, Jumat (26/5/2023).
Hariqo juga menyoroti pandangan atas organisasi TNI di balik meningkatnya keinginan perempuan agar Indonesia dipimpin oleh presiden berlatar belakang militer.
“Karena TNI adalah lembaga yang paling dipercaya oleh masyarakat. Ini tergambar di berbagai survei lainnya juga,” tutur Hariqo.
Selain itu, ia menyinggung banyaknya fenomena kepala daerah yang tersandung kasus korupsi.
“Mereka tak lagi ingin dipimpin latar belakang kepala daerah karena banyak kasus korupsi dan kepala daerah dianggap tidak memenuhi janji-janji saat kampanye,” ungkapnya.
Ia mengatakan pemilih perempuan cenderung menyadari adanya ketidakpastian situasi dunia dan nasional saat ini akibat perang berkepanjangan di Rusia dan Ukraina. Sebab hal ini berpengaruh pada kehidupan di Indonesia.
“Perang Rusia dan Ukraina, ancaman di Laut Cina Selatan, ulah KKB di Papua, masih adanya potensi ancaman dari kelompok radikal di Indonesia, kekhawatiran Indonesia akan terbelah dan sebagainya,” pungkasnya. detiknews