Angkutan Lebaran Stop, Perusahaan Otobus Masuki ‘Tahun Horor’ Kedua

Wahyu Wahab. (Dokumen Pribadi)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Perusahaan Otobus (PO) merupakan salah satu sektor usaha paling terpukul akibat pandemi Covid-19.

banner 72x960

“Pandemi Covid-19 tidak hanya dialami oleh PO tetapi berimbas kepada kru dan karyawan perusahaan termasuk para pengemudi dan kondektur yang sudah setahun lebih minim pendapatan karena pengguna jasa angkutan bis menurun drastis,” kata anggota DPR Aceh, Wahyu Wahab Usman kepada Theacehpost.com, Minggu, 2 Mei 2021.

Wahyu yang juga Pengusaha Otobus Kurnia mengatakan, dalam dua kali Idul Fitri belakangan ini perusahaan otobis tidak dapat melayani “Angkutan Lebaran”.

“Harusnya kondisi begini tidak semestinya terjadi lagi pada Idul Fitri 1442/2021 apabila organisasi yang mewadahi perkumpulan PO (Organda) memiliki catatan yang dapat dijadikan sebuah  ‘Prokes Transportasi Angkutan  Bis AKAP,” lanjut Wahyu, anggota DPRA dari PDA tersebut.

Kondisi memprihatinkan terjadi ketika untuk pertama sekali pemerintah menerbitkan larangan mudik Idul Fitri 1441 H hingga munculnya new normal.

“Waktunya sekitar empat bulan, perusahaan bis hanya mampu mengoperaikan 40 persen dari kesiapan unit armadanya,” ujar Wahyu.

Liburan panjang akhir 2020 dan tahun baru 2021, perusahaan bis mendapat sedikit oksigen survival, tetapi sebaliknya perusahaan penerbangan dan hotel-hotel mengalami dampak kerugian atas kewajiban refund pesanan yang disebabkan oleh peralihan dari rapidtest ke antigen.

Seoring dengan terbitnya SE5/2021 dari Satgas Covid-19 yang mengizinkan GeNose sebagai alat tes untuk penumpang bis dan kereta api memberi harapan kepada operator bis bahwa Angkutan Lebaran Idul Fitri 1442 H tidak akan dihentikan.

“Pada kenyataannya, Angkutan Lebaran Idul Fitri 1442 dihentikan juga. Ini menjadi tahun horror kedua bagi para operator bis AKAP dan akan membuat kelangsungan usaha di bidang angkutan darat (bis) dipastikan masuk ke tahapan masa yang sangat-sangat sulit untuk bertahan,” demikian Wahyu Wahab Usman. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *