152 Keuchik di Abdya Dilantik, Akmal Sampaikan Permohonan Maaf

waktu baca 2 menit
152 keuchik (kepala desa) definitif periode 2022-2028 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menjalani prosesi pelantikan di Halaman Kantor Bupati Abdya, Rabu, 25 Mei 2022. (Foto: Robbi Sugara/Theacehpost.com)

Theacehpost.com | BLANGPIDIE – 152 keuchik (kepala desa) definitif periode 2022-2028 di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resmi dilantik. Prosesi pelantikan berlangsung di Halaman Kantor Bupati Abdya, Rabu, 25 Mei 2022.

Ke-152 keuchik yang dilantik itu merupakan hasil pemilihan keuchik langsung yang telah digelar secara serentak di akhir Maret 2022.

Pelantikan dan pengucapan sumpah janji terhadap ke-152 keuchik ini dipimpin langsung Bupati Abdya, Akmal Ibrahim.

Akmal Ibrahim mengaku bersyukur, karena di akhir masa kepemimpinannya sebagai bupati melantik 152 keuchik definitif.

Para keuchik yang baru saja dilantik dan diambil sumpah jabatan tersebut kata dia telah resmi menjadi pemimpin desa, dan wajib melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

banner 72x960

Dia menilai gelar keuchik dan bupati merupakan jabatan politis. Karena itu, dia berharap para keuchik ini dapat mengemban tugas dengan baik, serta amanah sebagaimana tuntunan yang telah digariskan dalam agama Islam.

Kemudian, Akmal juga berpesan untuk senantiasa menjalan otoritas kekuasaannya dengan benar, dan tidak melanggar aturan perundangan-undangan untuk memenuhi keinginan masyarakat.

“Keuchik saat ini sudah punya otoritas menandatangani surat-surat, sudah ada otoritas komando. Maka, jalankanlah otoritas itu sesuai aturan perundang-undangan dengan tujuan yang makruf atau baik dalam Islam,” ucapnya.

Menurutnya, terkadang keinginan dan aspirasi masyarakat tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan. Maka seyogianya tugas seorang pemimpin politik itu bagaimana mencari cara agar keinginan masyarakat bisa terpenuhi.

“Bagaimana cara tidak melanggar aturan, tapi keinginan masyarakat tetap terpenuhi. Kalau tidak bisa, maka aspirasi masyarakat tidak boleh dilaksanakan. Sebab kita menjalankan aturan, kita bernegara. Di situlah seni seorang pemimpin, yaitu menjadi penyambung keinginan rakyat,” ulas Akmal.

Diakhir sambutan, Bupati Abdya dua periode ini menyampaikan permohonan maaf apabila dirinya memiliki kesalahan selama menjadi kepala daerah.

“Dalam waktu dekat ini, saya akan menunaikan ibadah haji ke tanah suci, Mekkah. Jadi, apabila masih ada persoalan-persoalan yang belum tuntas, mari kita selesaikan sebelum masa jabatan saya berakhir,” pungkasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *