Jokowi Panggil Menteri ke Istana, Minta Laporan Persiapan PON Aceh-Sumut
THEACEHPOST.COM | Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas untuk membicarakan terkait persiapan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan dilaksanakan di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Rapat terbatas itu diadakan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (13/6/2024).
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta laporan perkembangan persiapan pelaksanaan PON XXI dari sejumlah menteri yang hadir.
“Tinggal puluhan hari lagi pelaksanaan PON XXI diadakan, saya minta laporannya,” minta Presiden Jokowi ke menteri-menteri.
Setelahnya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) berbicara menindaklanjuti permintaan Presiden Jokowi.
Adapun sejumlah menteri yang hadir dalam rapat terbatas itu yakni Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kemudian ada Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Muhammad Yusuf Ateh, serta Jaksa Agung Burhanuddin.
Untuk diketahui, pada bulan lalu saat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, memimpin rapat koordinasi lanjutan bersama penyelenggara terkait persiapan PON Aceh-Sumut di Medan, Jumat, 17 Mei 2024, Dito mengatakan, persiapan penyelenggaraan PON Aceh-Sumut sudah sangat matang.
“Saya rasa tinggal sedikit-sedikit lagi yang perlu dikejar hingga menjelang pelaksanaannya,” ujar Dito.
Dito menilai Sumut sebagai tuan rumah sudah siap, hanya saja ada hal yang perlu dikebut dari sisi teknis dan nonteknis sehingga dalam pelaksanaannya bisa berjalan dengan sukses dan lancar.
Pada kesempatan itu, Dito juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan menunda pelaksanaan PON Aceh-Sumut seperti isu yang beredar di masyarakat. PON Aceh-Sumut dipastikan akan tetap berlangsung pada 8-20 September 2024.
“Perlu diketahui bahwa ini adalah sejarah PON terselenggara di dua provinsi berbeda, jadi butuh adaptasi. Aceh dan Sumut kompak dan rapi, tidak ada penundaan,” ungkap Dito. (Akhyar)
