Dianiaya, Guru Ngaji Lapor Tuha Peut Gampong Punti Bayu ke Polisi

THEACEHPOST.COM | Lhokseumawe – Tgk M Yahya Yeddin (70), seorang guru ngaji di Gampong Punti, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, terpaksa melaporkan Iskandar Hanafiah (48), ketua Tuha Peut gampong ke Polsek setempat, setelah dianiaya pada 26 Agustus 2024 lalu.

banner 72x960

Tgk M Yahya mengadukan pria yang juga Satpam RSUD Cut Meutia tersebut ke SPKT Polsek Syamtalira Bayu pada Senin (23/9/2024) sore, dengan bukti laporan Polisi nomor: LP-B/12/IX/2024/SPKT Sek Bayu/ Res Lsmw/ Polda Aceh. Ia didampingi penasehat hukum Fakhrurrazi SH dari YLBH CaKRA.

Dalam laporan, korban menjelaskan dugaan penganiayaan terjadi pada Senin 26 Agustus lalu sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu ia baru pulang sehabis mengajar ngaji, singgah di jalan depan  rumah geuchik karena kebetulan banyak warga di lokasi itu dan Tuha Peut Iskandar. Sebelumnya warga mencari Iskandar agar mendesak geuchik mengadakan rapat gampong.

Pengakuan Tgk M Yahya, saat itu ia melihat Iskandar  sedang berdebat dengan warga bernama Muhammad. Tak tahan melihat debat panas itu, ia pun mengeluarkan kata-kata “Itu sudah tugas tuha peut mendengarkan suara masyarakat”.

Namun secara spontan, Iskandar yang berada di sampingnya membalas dengan kalimat kasar “orang tua gila” Sambil bergerak menghadap Tgk Yahya.

Sontak Tgk Yahya pun mengacungkan tangan melindungi diri, namun acungan tangan itu tanpa disadari mengenai wajah Iskandar. Lalu dibalas Iskandar dengan pukulan ke wajah korban kena di pipi kanan.

“Akibat penganiayaan itu, pipi sebelah kanan bengkak dan terasa sakit hingga beberapa hari, pada malam setelah kejadian itu pun, Tgk Yahya langsung ke rumah sakit untuk visum dan bukti visum sudah kita serahkan ke Polsek,”  terang  Fakhrurrazi SH.

Fakhrurrazi juga menerangkan, Tgk Yahya terpaksa melaporkan Iskandar, karena sebelumnya Iskandar selaku Tuha Peut yang  berkewajiban menyelesaikan masalah itu melalui musyawarah malah tetap mengadukan Tgk Yahya ke Polres Lhokseumawe atas kejadian itu.

Anehnya lagi, setelah mengadukan Tgk Yahya ke Polres, Iskandar menolak ajakan damai. Permintaan damai itu terjadi pada  Jumat (20/9/2024) malam lalu.

Saat itu Tgk Yahya Yeddin bersama  Imum Gampong Punti, Tgk Sofyan mendatangi Iskandar yang sedang bertugas sebagai Satpam di RSUD Cut Meutia.

“Malam itu Tgk Yahya ditemani Tgk Sofyan menuju ke RS Cut Meutia, setiba disana, Tgk Sofyan berinisiatif  menemui Iskandar terlebih dahulu, Tgk Yahya menunggu di warung, sayangnya Iskandar  langsung mengatakan kepada Tgk Sofyan bahwa masalah tersebut biarkan diselesaikan di kepolisian saja, mendapat penolakan itu, keduanya langsung meninggalkan rumah sakit,” jelas Fakhrurrazi.

Sebab itulah, tambahnya, Tgk Yahya mengadukan balik Iskandar ke Polisi. Karena dikira awalnya bisa diselesaikan secara musyawarah walau sudah terlanjur dilaporkan Iskandar sebelumnya ke Polres Lhokseumawe.

“Saya pribadi kecewa dengan sikap Iskandar, karena masalah yang bisa diselesaikan secara Qanun Aceh, malah berusaha mempidanakan warganya sendiri, seharusnya Iskandar jadi contoh yang baik, bukan sebaliknya, apalagi yang dipidanakan adalah orang tua lanjut usia dan punya peran penting sebagai guru mengaji,” pungkasnya. (Raja Baginda)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook